08/10/09

laporan membaca novel I

Identitas Buku

1. Judul Buku : Sherlock Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street , Misteri Kematian Bintang Sirkus

2. Pengarang : Tracy Mack dan Michael Citrin

3. Penerjemah : Maria M. Lubis

4. Penyunting : Andhy Romdani

5. Penerbit : Qanita , PT Mizan Pustaka

6. Tahun Penerbitan : Februari 2008

7. Tebal Buku : 316 halaman

Sinopsis

Bintang sirkus Grand Bardoza, Waleda Bersaudara, terjatuh dan tewas seketika saat pertunjukan di hadapan para penonton. Tali akrobat mereka putus secara misterius. Sementara itu, di Istana Buckingham Inggris, terjadi pencurian The Stuart Chornicle, buku berumur dua ratus tahun yang bertahatakan batu-batu mulia lambang kekuasaan kerajaan.

Holmes pun memanggil anak-anak jalanan, mereka menyebut diri mereka dengan nama Laskar Jalanan Baker Street. Kelompok kecil itu beranggotakan 12 anak dan dipimpin oleh Wiggins dan dibantu oleh Ozzie, elfie, Rohan, Elliot, Alistair, Barnaby, Flecher, Simpson, James, Pete, Shem. Laskar Jalanan diberi tugas oleh Holmes untuk mencari informasi tentang kecelakaan di tempat pertunjukan sirkus itu.

Setelah mendapatkan titik terang dari kasus itu, Holmes dan Laskar Jalanan dengan bantuan seorang anak pemain sirkus melakukan pengintaian di Dermaga. Di tempat itu Holmes mengangkap dalang dari kasus pencurian buku dan pembunuhan Waleda bersaudara. Perencanaan pencurian dan pembunuhan itu dibuat oleh Orlando Vile atas perintah Profesor James Moriarty.

Kasus itu terpecahkan dengan bantuan dari Laskar Jalanan dan The Stuart Chornicle dapat dikembalikan lagi ke kerajaan. Akan tetapi Profesor Moriarty dapat meloloskan diri dari pengejaran kepolisian London.

Komentar saya

Setelah membaca novel ini, ada hal yang ingin saya komentari yaitu ;

Dalam cerita ini, Laskar Jalanan dijadikan sebagai tokoh yang sangat berperan dalam memecahkan kasus dibandingkan dengan sang detektif Sherlock Holmes sendiri. Hal ini menyebabkan Laskar Jalanan lebih mendominas jalan cerita, ini bertolak belakang dengan judul novel yaitu Sherlock Holmes dan Laskar Jalanan Baker Street.

Laskar Jalanan dalam cerita ini juga memberikan pandangan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Bila dalam keseharian kita mengangap para tunawisma ( gelandangan ) sangat mengganggu kita dalam beraktifitas sedangkan dalam novel ini, para tunawisma berjasa besar dalam memberikan informasi dan membantu detektif Holmes memecahan kasus pencurian dan pembunuhan.

Selain itu, latar waktu dan latar tempat yang diguakan pengarang dalam cerita ini sangat megesankan yaitu pada era Victoria di Inggris. Era Victoria adalah era dimana kebudayaan masyarakat masih kental dan mulai ada perubahan industri. Pada era ini mata uang yang dipakai adalah shilling dan guinea dan sebagian besar anak-anak masih belum bisa membaca atau menulis. Sedangkan kondisi London pada masa ini masih memperihatinkan, aroma busuk yang menusuk hudung dari air pipa-pipa pembuangan yang bocor bercampur debu dan kotoran kuda. Alat tranportasi yang digunakan masyarakat pada cerita ini adalah sebuah kereta kuda yang ditunggangi oleh seorang sais.

Dalam novel ini juga memberikan sebuah misteri bagi para pembacanya, yaitu ada sebuah pesan rahasia yang dibuat oleh pengarang. Pembaca akan menemukan pesan rahasia itu pada akhir cerita. Akan tetapi, jika pembaca lebih memperhatikan kata-kata dalam cerita ini, pesan rahasia itu dapat terpecahkan. Pesan itu disampaikan dengan membuat sebuah huruf yang lebih besar dibandingkan dengan huruf yang lainnya dalam sebuah kata, contohnya pada halaman 154 baris ke-4 dalam kalimat “Karena ibu PilaR tidak ada di sana . . . “. Isi keseluruhan pesan itu adalah PROFESSOR MORIARTY WILL RETURN, tulisan dalam bahasa Inggris ini berarti Profesor Moriarty Akan Kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar