08/10/09

laporan membaca novel II

Ideantitas buku :

Judul buku : THE MAGICIANS’ GUILD

Persekutuan Penyihir

Pengarang : Trudi Canavan

Penerjemah : Maria M.Lubis

Penyunting : Andhy Romdani

Proofreader : Oclivia Dwiyanti P.

Ilustrasi Isi : Sweta Kartika

Penerbit : PT Mizan

Desain Sampul : Dodi Rusadi

Tahun Pencetakan : Cetakan I, Juli 2008

Cetakan II, Februari 2009

Cetakan IV, April 2009

Tebal Buku : 618 halaman

Sinopsis :

Gadis miskin itu membuat gempar kota Imadir. Dia berhasil menebus perisai pertahanan para penyihir pada saat Pembersihan Kota. Seorang penyihir terluka. Kekuatan sihir alami Sonea membuat Persekutuan Penyihir Berang.

Jika tidak segera ditemukan, efek sihir Sonea akan membahayakan seluruh kota. Para penyihir dari Persekutuan pun mengejarnya. Sonea terpaksa meminta pertolongan kaum Pencuri untuk melindunginya dari para Penyihir. Dia bersembunyi di lorong-lorong gelap bawah tanah.

Apakah Persekutuan Penyihir ingin menghukumnya atas perbuatannya yang telah melukai seorang Penyihir ? atau, apakah mereka merasa Sonea dapat menjadi seorang penyihir yang hebat dibawah kendali Persekutuan ?

Tanggapan :

Setelah saya membaca novel ini, ada beberapa hal yang saya tanggapi

Novel ini menceritakan seorang gelandangan yang mempunyai kekuatan sihir alami yang sangat hebat tetapi dapat menyebabkan seluruh kota dalam keadaan bahaya. Alur cerita dalam novel ini tidak dapat ditebak. Pada awal cerita, tokoh utama yang mempunyai kekuatan sihir takut terhadap Persekutuan Penyihir, tetapi pada akhir cerita tokoh utama menjadi salah satu murid di sekolah Persekutuan Penyihir.

Latar tempat yang digambarkan oleh pengarang sangat baik dengan ditambahkan sebuah peta pada awal cerita. Kota Imadir yang digambar oleh pengarang berbentuk bulat dengan tembok benteng yang mengelilingi kota dengan dua pintu masuk. Latar tempat menjadi lebih menarik dengan detail gambar ruangan atau lokasinya. Sedangkan, latar waktu dalam cerita ini tidak dijelaskan pada tahun berapa atau abad keberapa.

Dalam cerita ini, kehidupannya masih menggolongkan ras serta pekerjaan, kaum bangsawan menganggap kaum pekerja atau gelandagan sebagai orang yang tidak pantas untuk hidup. Ada pula Kaum Pencuri yang dalam cerita ini mempunyai peran sebagai kelompok yang melindungi para pedagan untuk meraih sukses dengan cara-cara yang kotor, sedangkan para Penyihir adalah kelompok elit dan terpelajar tetapi dianggap sebagai musuh para gelandangan. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar